Nama: Melisa rosalia
Npm: 14211423
Kelas: 2ea03
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kesenjangan sosial
merupakan sesuatu yang menjadi pekerjaan bagi pemerintah yang butuh perhatian
yang lebih. Kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat sangatlah mencolok dan makin
memprihatinkan yang perlu di bahas serta dicari penyebab-penyebab terjadinya
suatu kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial yang muncul dalam masyarakat
perlunya sebuah keberanian dalam pengungkapanpannya. Sehingga kesenjangan
sosial menjadi topik yang
menarik serta bagus untuk dipaparkan dalam pengambilan judul ini.
Pendidikan menjadi hal yang paling
sering menjadi sorotan, karena lewat pendidikanlah sesuatu perubahan dimulai.
Penciptaan generasi muda yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan yang dengan
ilmu pengetahuan itu dapat melakukan pembangunan di segala bidang merupakan
alasan umum mengapa pendidikan menjadi begitu penting.
Ironisnya yang justru terjadi dengan
pendidikan di Negara kita yang begitu luas ini adalah pendidikan tidak merata
ke seluruh penjuru nusantara. Di era pembangunan yang sedang gencar-gencarnya
ini, kesenjangan masih dirasakan oleh wilayah-wilayah diIndonesia yang berada
jauh dari jangkauan pemerintah pusat. Wilayah Indonesia yang secara garis besar
dapat dibagi menjadi 2 kawasan yaitu kawasan barat dan kawasan timur, dimana
letak pemerintahan pusat berada di kawasan barat membuat kesenjangan dalam
banyak bidang antara kawasan barat yang dianggap sebagai pusat pemerintahan dan
pusat pembangunan dengan kawasan timur Indonesia yang cenderung sulit dijangkau
dari pusat pemerintahan. Berdasarkan data yang pernah di peroleh Kementrian
Daerah Tertinggal, dari 183 daerah tertinggal di Indonesia, 70% berada di
kawasan timur Indonesia.
Kesenjangan yang terjadi di
Indonesia dapat terlihat dari beberapa indikator, diantaranya angka putus
sekolah menengah pertama (SMP) tertinggi tahun ini terjadi di Provinsi Sulawesi
Barat yang tidak lain terletak di kawasan Indonesia timur. Kondisi ini terjadi
karena selain kekurangan biaya, juga jumlah sekolah yang terbatas sebagai sarana
pendidikan para siswa. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat pendidikan di SMP merupakan bagian
dari program wajib belajar 9 tahun. Bila dilihat dari angka ketidak lulusan SMP
tahun 2010, provinsi yang menduduki dua peringkat tertinggi adalah Nusa
Tenggara Timur dengan angka ketidak lulusan mencapai 39.87% dan Gorontalo dengan angka
38.80%. Untuk angka mengulang ujian nasional atau ketidak lulusan tingkat SMA
dan sederajat, kedua provinsi ini juga tetap menjadi yang tertinggi, dengan
angka 52.08% untuk Nusa Tenggara Timur, 46.22% untuk Gorontalo.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Dalam
karya tulis ilmiah ini akan dibahas
·
Apakah kesenjangan social dan apa yang
menyebabkan nya ?
·
Apa sajakah damapak dari kesenjangan
social ?
·
Bagaimanakah solusinnya dari
peran agama?
·
Apa saja yang dilakukan agama untuk
mengantisipasi kesenjangan social?
1.3
TUJUAN
TUJUAN PENULISAN
Penulisan Karya Tulis ini bertujuan untuk memberikan
pedoman dan bagaimana kita menanggapi permasalahan kesenjangan social yang
terjadi di Indonesia. Untuk mengetahui cara menangani permasalahan kesenjangan
social diIndonesia
1.4 MANFAAT
PENELITIAN
a.
Bagi
Institusi Pendidikan
Dapat
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan mengenai kesenjangan social sebagai masalah di Indonesia, untuk menunjang
peningkatan wawasan dalam proses
belajar mengajar dan sebagai acuan bagi
penulisan yang akan datang.
b.
Bagi
Penulis
Sebagai
prasarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan khususnya dalam mata kuliah
Pendididkan Kewarganegaraan.
1.5 SISTEMATIKA
Rancangan
sistematika karya ilmiah ini terdiri atas beberapa bab yang akan dirinci
sebagai berikut :
BAB 1 :
Pendahuluan
Rumusan masalah,tujuan,
manfaat penelitian dan sistematika.
BAB 2 : Analisis
Landasan Teori
Berisi kesenjangan social (pengertia,
faktor-faktor penyebab), masyarakat (pengertian), Indonesia.
BAB 3 : Analisis Dan Penetapan Metode
Yang Di Gunakan
Berisi metode dan prosedur pengelola
data
BAB 4 :
Pembahasan
Berisi sebab
terjadinya kesenjangan sosial di Indonesia (aspek ekonomi,social,politik dan hukum ), dampak akibat terjadinya kesenjangan sosial di
indonesia (melemahnya wirausaha, terjadinya kriminalitas,
terjadinya monopoli ), upaya dan solusi
penyelesaian kesenjangan sosial di indonesia (mengutamakan
pendidikan, menciptakan
lapangan kerja dan meminimalis kemiskinan, meminimalis (kkn) dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan
masyarakat, meningkatkan system keadilan di indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia hukum).
BAB 5 : Penutup
Berisi kesimpulan dan saran.
BAB
II
ANALISIS
LANDASAN TEORI
2.1
Kesenjangan Sosial
a . Pengertian
Kesenjangan sosial
diartikan sebagai kesenjangan (ketimpangan) atau ketidaksamaan akses untuk
mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya bisa
berupa kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang
berusaha dan kerja, dapat berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana
pengembangan usaha, sarana perjuangan hak azasi, sarana saluran politik,
pemenuhan pengembangan karir, dan lain-lain.Menurut Abad Badruzaman (2009;284) kesenjangan sosial adalah
suatu ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat sehingga menjadikan suatu
perbedaan yang sangat mecolok. Atau dapat juga diartikan suatu keadaan dimana
orang kaya mempunyai kedudukan lebih tinggi dan lebih berkuasa dari pada orang
miskin.
b .Faktor - Faktor Penyebab
Kesenjangan
sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat sehingga mencegah
dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan
yang tersedia. Secara teoritis sekurang kurangnya ada dua faktor yang dapat
menghambat.
Pertama,
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal),terdiri dari : rendahnya kualitas sumberdaya manusia karena tingkat pendidikan yang rendah
( keterampilan ), tingkat kesehatan rendah dan adanya hambatan budaya
kemiskinan.Kesenjangan sosial dapat muncul
sebagai akibat dari nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh sekelompok orang
itu sendiri. Akibatnya, nilai-nilai luas, seperti apatis, cenderung menyerah
pada nasib, tidak mempunyai daya juang, dan tidak mempunyai orientasi kehidupan
masa depan. Dalam penjelasan Lewis (1969), kesenjangan sosial tipe ini muncul
karena masyarakat itu terkungkung dalam kebudayaan kemiskinan.
Kedua, faktor-faktor
yang berasal dari luar kemampuan seseorang(eksternal). Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada
peraturan-peraturan resmi (kebijakan), sehingga dapat membatasi atau
memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang
tersedia. Dengan kata lain, kesenjangan sosial bukan terjadi karena seseorang
malas bekerja atau tidak mempunyai kemampuan sebagai akibat keterbatasan atau
rendahnya kualitas sumberdaya manusia, tetapi karena ada hambatan-hambatan atau
tekanan-tekanan struktural. Kesenjangan sosial ini merupakan salah satu
penyebab munculnya kemiskinan structural. Alfian, Melly G. Tan dan Selo
Sumarjan (1980:5) mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan kemiskinan struktural
adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur
sosial masyarakat itu tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan
yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan struktural meliputi kekurangan
fasilitas pemukiman, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikatif, kekurangan
fasilitas untuk mengembangkan usaha dan mendapatkan peluang kerja dan
kekurangan perlindungan hukum.
2.2
Masyarakat
Pengertian
Masyarakat seperti yang disebutkan diatas merupakan istilah yang paling
lazim dipakai untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia.Dalam bahasa
Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata Latin socius, yang
berarti "kawan". Istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar
kata Arab syaraka yang berarti " ikut serta, berpartisipasi ".
Banyak para ahli mendefinisikan masyarakat, seperti Smith, Stanley dan Shores
mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok individu-individu yang
terorganisasi serta berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok
yang berbeda. (Smith, Stanley, Shores, 1950, p. 5). Sedangkan Znaniecki menyatakan bahwa
masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu
yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode
waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk
hanya dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi. (F
Znaniecki, 1950, p. 145).Berbeda dengan Parson yang menjelaskan bahwa suatu sistem
sosial di mana semua fungsi prasyarat yang bersumber dan dalam dirinya sendiri
bertemu secara ajeg (tetap) disebut masyarakat.Dari berbagai
pendapat diatas maka
W F Connell (1972, p. 68-69) menyimpulkan bahwa masyarakat adalah (1) suatu
kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang
berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk
waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja
pada daerah geografls tertentu, (2) kelompok orang yang mencari penghidupan
secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya
melalui pendidikan, (3) suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang
terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan
yang terorganisasi.
2.3
Indonesia
Indonesia adalah negara di Asia
Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan
berada di antara benua Asia dan Australia serta
antara Samudra
Pasifik dan Samudra
Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar
di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau ,
oleh karena itu
disebut juga sebagai Nusantara ("pulau
luar", di samping Jawa yang dianggap pusat). Dengan
populasi sebesar 250 juta jiwa Indonesia
adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar
di dunia, meskipun secara resmi bukanlahnegara
Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik,
dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang
dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta.
Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau
Kalimantan, dengan Papua
Nugini di Pulau
Papua dan
dengan Timor
Leste di Pulau
Timor.
Dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara
politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika"("Berbeda-beda
tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain
memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam
yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
BAB III
ANALISIS DAN PENETAPAN METODE YANG
DIGUNAKAN
3.1
METODE DAN PROSEDUR PENGOLAHAN DATA
Indonesia
termasuk negara dengan kemiskinan yang banyak loh dibanding negara-negara lain
Data kemiskinan di Indonesia di Tahun 2011
Data kemiskinan di Indonesia bedasarkan
daerah-daerahnya
Pengangguran adalah salah satu penyebab
kemiskinan di negara..Ini adalah data pengangguran yang ada di Indonesia
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Sebab Terjadinya Kesenjangan Sosial di Indonesia
Beberapa penyebab terjadinya kesenjangan sosial
dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek Ekonomi
Kesenjangan sosial sangat erat hubungannya
dengan aspek ekonomi. Kemiskinan menjadi salah satu faktor yang mendominasi
terjadinya kesenjangan sosial. Kemiskinan merupakan
penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial.Banyak orang menganngap bahwa
kemiskinan merupakan suratan takdir yang disebabkan oleh sifat malas, tidak
kreatif dan etos kerja rendah.Pada dasarnya inti kemiskinan itu terletak pada
kondisi yang disebut perangkap kemiskinan,yang terdiri dari : kemiskinan itu
sendiri, kelemahan fisik, keterasingan / kadar isolasi, kerentaaan,
ketidakberdayaan. Sedangkan beberapa ciri budaya kemiskinan antara lain seperti
: fatalisme, rendahnya tingkat aspirasi, rendahanya kemauan mengejar
sasaran,kurang melihat kemajuan pribadi, perasaan ketidakberdayaan / ketidakmampuan,
perasaan untuk selalau gagal, perasaaan menilai diri sendiri negatif, pilihan
sebagai posisi pekerja kasar, tingkat kompronis yang menyedihkan.
Selain kemiskinan penyebab
kesenjangan sosial yang terjadi dari aspek ekonomi adalah kurangnya lapangan
pekerjaaan. Lapangan
pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat,
sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya
lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di
Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah
satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga
kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan
negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih. Adapun
faktor - faktor penyebab pengangguran itu sendiri antara lain seperti :
a. Kurangnya sumber daya manusia pencipta
lapangan kerja
b. Kelebihan penduduk/pencari kerja
c. Kurangnya jalinan komunikasi antara si
pencari kerja dengan pengusaha
d. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha
b .
Aspek Sosial
Perbedaan status sosial
dalam masyarakat dapat menjadi alasan mengapa kesenjangan sosial itu terjadi di
Indonesia.Status sosial itiu muncul karena adanya stratifikasi dalam masyarakat
.Hal itu dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari misalnya kedudukan
antara majikan dan pembantu, banyak orang menganggap bahwa pembantu mempunyai
kedudukan yang rendah daripada majikan, kedudukan antara kuli dan mandor ,
kedudukan antara sarjana dengan lulusan SMA, dsb.
c . Aspek
Politik dan Hukum
Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang
harus memandang warganya memiliki hak dan kewajiban secara politik serta
perlakuan sama di muka hukum. Kebijakan politik ekonomi pemerintah yang
cenderung KKN dan mendukung konglomerasi ekonomi, sudah pasti menghasilkan
ketidakmerataan pengelolaan sumber daya alam yang ada sehingga berdampak pada
munculnya kemiskinan.
Secara hukum, setiap warga negara memiliki perlakuan
yang sama di mata hukum. Tapi masih banyak aparat pemerintah penegak hukum yang
tidak mau mendengarkan jeritan rakyat kecil atau miskin. Salah satu contohnya
adalah diskriminasi tahanan kasus pidana antara orang kaya dan orang miskin.
Seorang kaya yang terlibat kasus korupsi mendapatkan fasilitas mewah bagai
tinggal di hotel. Sementara seorang miskin yang terlibat kasus kasus pidana
kecil saja, seperti mencuri sebuah melon atau dua biji kakau, mereka diperas
dan diperlakukan semena-mena oleh aparat penegak hukum. Bahkan dengan masih
tingginya kemiskinan di Indonesia saat ini, masih banyak pemimpin kita yang
tega melakukan korupsi, padahal di sisi lain masih banyak orang miskin yang
membutuhkan uang dari pada mereka.
4.2
Dampak Akibat Terjadinya Kesenjangan
Sosial di Indonesia
Kesenjangan sosial semakin hari semakin
memprihatinkan, khususnya di lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan
bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini
jelas-jelas mencederai rasa keadilan serta bertolak belakang dengan kebersamaan
dan kesetaraan sosial. Selain itu, kesenjangan sosial tidak sesuai dengan
pancasila sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”. Dalam kenyataan di sekitar kita, kesenjangan sosial membawa dampak
negatif kepada masyarakat. Akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial
adalah:
a.
Melemahnya wirausaha
Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat
ingin memulai usaha, penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha,
bahkan penghancur semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hali ini
dikarenakan seorang wirausaha selalu di anggap remeh.
b.
Terjadi kriminalitas
Banyak rakyat miskin yang
terpaksa menghalalkan segala cara untuk bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya yang beragam, hal itu disebabkan karena ketiadaan dana yang cukup
serta kondisi sosial ekonomi yang bermasalah. Oleh sebab itu masyarakat
terdorong untuk melakukan berbagai macam tindakan kriminal seperti
mencuri,merampok,berjudi,penodongan,dll.
c . Terjadinya Monopoli
Kesenjangan sosial
meyebabkan seseorang yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin misikin.
Sebab seseorang yang mempunyai kekuatan baik dari segi ekonomi,hukum,politik,
dsb, akan berupaya untuk bisa lebih menguasai bidang masing-masing dengan cara
melebarkan sayap kekuasaan mereka. Hal tersebut membuat rakyat miskin semakin
tertindas karena mereka tidak punya kemampuan untuk melawannya.Sebagai contoh :
maraknya pembangunan mal-mal di kota-kota besar, atau pembangunan swalayan di
kota-kota kecil sedikit - demi sedikit akan mematikan omset pedagang di pasar
tradisional.
4.3
Upaya dan Solusi
Penyelesaian Kesenjangan Sosial di Indonesia
Kesenjangan sosial yang
terjadi dapat diselesaikan dengan berbagai upaya seperti :
1. Mengutamakan
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah
satu syarat utama untuk bisa menjadikan negara ini lebih maju dalam segala
hal.Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka kecil kemungkinan terjadinya
kesenjangan sosial.Oleh karenanya pemerintah wajib mengutamakan pendidikan
dalam segala hal sehingga setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama
dalam memperoleh pendidikan.Hal tersebut dapat dilakukan seperti : pemberian
beasiswa,menambah anggaran pendidikan pada APBN.
2. Menciptakan
Lapangan Kerja dan Meminimalis Kemiskinan
Pemerintah dapat
mengupayakan hal tersebut dengan berbagai cara berikut antara lain : mengadakan
proyek padat karya,mendirikan lebih banyak ukm-ukm, memberlakukan inpres desa
tertinggal.
3.
Meminimalis
(KKN) dan Memberantas
Korupsi
Dalam
Upaya
Meningkatan
Kesejahteraan Masyarakat.
Pemerintah telah
membentuk suatu lembaga yang bertugas memberantas (KKN) di Indonesia. Indonesia
telah mulai berbenah diri namun dalam beberapa kasus soal korupsi KPK dinilai
masih tebang pilih dalam menindak masalah korupsi. Misalnya kasus tentang bank
century belum menemukan titik terang dan seolah-olah mengakiri kasus itu.
Pemerintah harus selalu berbenah diri karena dengan meminimaliskan (KKN) yang
terjadi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan dana yang ada.
4. Meningkatkan
System
Keadilan
di Indonesia serta Melakukan
Pengawasan
yang Ketat
terhadap Mafia
Hukum.
Masih
banyak mafia hukum
merajarela di Indonesia,
semakin
membuat kesenjangan sosial di Indonesia makin mencolok.
Inilah upaya - upaya yang dapat dipaparkan dan diharapakan mampu
menyelesaikan masalah kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari berbagai hal tentang kesenjangan sosial yang telah dijelaskan diatas
maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
Kesenjangan sosial merupakan masalah yang kompleks yang kerap terjadi dalam
masyarakat Indonesia.Kesenjangan dapat terjadi karena adanya dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.Di Indonesia terjadinya kesenjangan dilihat
dari berbagai aspek antara lain : aspek ekonomi,sosial,politik dan
hukum.Kemiskinan merupakan sebab utama terjadinya kesenjangan sosial di
Indonesia.Oleh karena itu diperlukan penanganan yang tepat dan cepat baik dari
pemerintah maupun masyarakat dalam mengatasi kesenjangan sosial.Pemberantasan kemiskinan,
memaksimalkan pendidikan, dan membuka lapangan kerja adalah beberapa solusi
memberantas kesenjangan sosial di Indonesia. Selain itu, kita juga harus
meminimalisasikan KKN dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan
kesejahteraan rakyat.
5.2 SARAN
Dengan banyaknya permasalahan yang
terjadi akibat dari kesenjangan sosial maka peran pemerintah sangat diharapkan
untuk dapat memberantas kesenjangan sosial ini.Pemerintah harus lebih bisa menegakkan
hukum yang berlaku diatas segala- galanya.Pandangan tentang kinerja pemerintah harus terus ditingkatkan lagi,dan
benar-benar memperhatikan kondisi kesenjangan di lingkungan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Partisipasi masyarakat diperlukan
supaya keadilan dan kesejahteraan bisa terwujud. Hal itu
merupakan tanggung
jawab kita bersama yang harus dimulai dari diri kita sendiri untuk bisa
peduli dengan sesama.